Bye Bakar Duit, Investor Ungkap Startup yang Sudah Cetak Laba

Bye Bakar Duit, Investor Ungkap Startup yang Sudah Cetak Laba
June 8, 2022 No Comments DINAMIKA NEWS dinamika

Jakarta, CNBC Indonesia – Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengungkapkan startup apa saja yang telah membukukan profit. Hal ini diketahui melalui unggahan LinkedIn Willson.

“Ada musim panas dan ada musim dingin. Beberapa perusahaan berjalan dengan baik, sedangkan beberapa perusahaan tidak bisa melaluinya dengan baik,” tulis Willson, dikutip Rabu (8/6/2022).

East Ventures Galang Dana Pengembangan Test Kid Covid-19 di RI(CNBC Indonesia TV)

Seperti diketahui, belakangan industri startup memang sedang dilanda badai. Banyak dari startup yang akhirnya memilih untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan.

Belum lagi masalah ekonomi global yang juga berdampak pada keberlangsungan hidup startup dan ketersediaan modal dari investor.

Menurutnya tidak mudah mengatasi krisis dan badai yang kini sedang terjadi. Namun di satu sisi, banyak perusahaan telah mengumpulkan dana tepat waktu dan beberapa dari mereka telah menghasilkan keuntungan.

Berikut ini daftar startup yang sudah untung:

1. Fore Coffee

Fore Coffee merupakan startup kopi on-demand yang bertujuan mengubah konsumsi kopi Indonesia dengan teknologi.

Melalui website resminya, Co-Founder dan CEO Fore Coffee, Vico Lomar, mengatakan, startup tersebut berawal dari mimpi untuk menyuguhkan kopi bagi para konsumen.

Fore Coffee telah membuka 42 gerai baru sepanjang 2021 hingga awal tahun 2022.

Pendanaan terakhir Fore Coffee menurut Crunchbase sebesar US$30 juta (sekitar Rp 435 miliar). Dengan demikian, total pendanaan yang telah mereka dapatkan US$39,5 juta.

2. Ruangguru

Ruangguru merupakan startup teknologi di Indonesia yang fokus pada layanan berbasis pendidikan.

Perusahaan ini didirikan sejak tahun 2014 oleh Belva Devara dan Iman Usman. Ruangguru mengklaim memiliki lebih dari 15 juta pengguna, mengelola lebih dari 300 ribu guru yang menawarkan layanan di lebih dari 100 bidang studi.

Menurut data Crunchbase, Ruangguru telah menerima pendanaan terakhir sebesar US$ 55 juta (sekitar Rp 797 miliar). Dengan begitu total pendanaan yang Ruangguru telah terima yakni US$205,1 juta.

3. Xurya Daya Indonesia

Xurya Daya merupakan perusahaan rintisan energi terbarukan yang mempelopori metode zero-down untuk beralih ke tenaga surya. Didirikan pada 2018, mereka membantu perusahaan di Indonesia untuk menggunakan energi surya tanpa modal awal yang besar.

Pendanaan terakhir startup ini sebesar US$ 21,5 juta (sekitar Rp 312 miliar). Xury Daya Indonesia total telah menerima pendanaan US$21,5 juta

4. Nusantics

Nusantics atau kepanjangan dari nusantara genetics adalah perusahaan rintisan yang bergerak di bidang bioteknologi.

Perusahaan ini didirkan pada 2019 dengan keyakinan yang terus berkembang akan pentingnya keseimbangan mikroba dan mikrobioma dalam kehidupan.

Selama pandemi, Nusantics mencuri perhatian sebagai startup yang bekerja sama dengan Bio Farma untuk menyediakan tes kit Covid-19 yang didesain dan diproduksi secara lokal di Indonesia. Pada awal tahun lalu, Nusantics mengumumkan penggalangan modal dengan nilai tak dipublikasikan di putaran pendanaan Seri A.

5. Carro

Didirikan pada tahun 2015, Carro adalah platform jual beli mobil bekas di Asia Tenggara yang menawarkan layanan lengkap di seluruh siklus kepemilikan mobil.

Berkantor pusat di Singapura, Carro mengubah cara tradisional dalam membeli dan menjual mobil melalui algoritme penetapan harga dan kemampuan yang mendukung AI.

Menurut Crunchbase, pendanaan terakhir yang diterima Carro sebesar US$15,6 juta (sekitar Rp226 miliar). Dengan begitu total pendanaan yang telah mereka dapatkan sekitar US$705,1 juta. Carro juga mengaku sudah melampaui valuasi US$1 miliar, menjadikan mereka sebagai unicorn.