Langkah Nyata BRI Dukung UMKM demi Pemulihan Ekonomi

Langkah Nyata BRI Dukung UMKM demi Pemulihan Ekonomi
July 16, 2020 No Comments DINAMIKA NEWS dinamika

Jakarta, CNN Indonesia -Bank Rakyat Indonesia (BRI) bersungguh-sungguh menjalani komitmen untuk berperan dalam pemulihan ekonomi nasional yang goncang akibat pandemi Covid-19. Direktur Utama Sunarso mengatakan, pihaknya memfokuskan upaya penyelamatan dan pemulihan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lewat sektor pangan.

Dalam webinar bertajuk Langkah Penting Perbankan dalam Mendorong Bisnis UMKM di Masa Pandemi pada Rabu (15/7), Sunarso mengingatkan bahwa sebelumnya Indonesia sudah beberapa kali dilanda krisis. Antara lain, pada tahun 1998, 2008, dan 2013. Ia menyebut sejak saat itu risk manajemen perbankan industri keuangan makin siap dan sigap, baik regulator maupun para pelakunya.

Sunarso menilai, upaya penyelamatan UMKM menjadi keharusan karena segmen ini memiliki peran penting terhadap perekonomian. Sebesar 99,99 persen entitas bisnis di Indonesia berada di segmen tersebut. UMKM juga memberi andil signifikan karena menyerap 97 persen tenaga kerja atau kurang lebih sebanyak 116,97 juta orang.

“UMKM kita sekarang itu slowdown dan ada yang shutdown karena interaksi masyarakat berkurang, sehingga aktivitas ekonomi berkurang dan semua menjadi menurun, daya beli menurun, kembali ke konsumsi dasar. BRI mengambil langkah, meski kita tidak tahu krisis ini berakhir kapan, jangan sampai kita kekurangan pangan. Kita dorong lewat jalur pangan,” kata Sunarso.

Salah satu langkah penyelamatan UMKM yang terdampak Covid-19 adalah lewat restrukturisasi kredit sebagai tindak lanjut POJK No.11 Tahun 2020. Sejak 16 Maret hingga 6 Juli 2020, BRI telah merestrukturisasi kredit pelaku usaha yang terdampak wabah corona sebanyak 2,88 juta debitur dengan total kredit yang direstrukturisasi mencapai Rp177,304 triliun. Kemudian pada 24 Juni 2020, Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani menempatkan dana sebesar Rp30 triliun pada Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

“Bank BRI mendapatkan penempatan Rp10 triliun. Sejak 25 Juni hingga 15 Juli 2020, Bank BRI berhasil menyalurkan kredit dalam rangka penempatan dana pemerintah sekitar Rp13,59 triliun dengan jumlah debitur penerima mencapai 295,617 debitur,” kata Sunarso yang mengaku memiliki alat hitung real count di kantornya.

Bank BRI, lanjut Sunarso, berupaya untuk me-leverage dana yang ditempatkan pemerintah tersebut minimal tiga kali lipat dalam bentuk ekspansi kredit dalam 3 bulan. Hal ini untuk menggerakkan sektor riil dan mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.

Sunarso menyebut optimis melakukan beragam langkah lain seperti gencar menyalurkan stimulus tambahan subsidi bunga KUR tahap pertama yang telah diterima dari Pemerintah. Penyaluran subsidi tambahan KUR itu diberikan kepada lebih dari 211.477 debitur KUR dengan total nilai Rp12,97 miliar. Kemudian, BRI juga menyelenggarakan ekosistem menyeluruh mencakup ekosistem pasar, digital, dan desa.

“Saya sudah cek, di kampung-kampung produksi pangan itu sebenarnya normal, tapi bagaimana mengalirkan barang ke kota, itu terhambat [akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar], kemudian produk banyak, harganya jatuh. Sementara di kota, pasar enggak jalan karena memang banyak batasan-batasan,”

“Krisis ini akan membuat inovasi kita makin cepat. BRI keluar dengan ekosistem pasar, BRI bikin namanya Web Pasar. Web Pasar itu sebenarnya, barang-barang dari desa, kemudian sampai di pasar, orang nggak perlu ke pasar untuk belanjanya, tapi secara online,”

Sunarto menuturkan pedagang-pedagang di pasar diedukasi untuk menggunakan aplikasi dan menjaga kualitas. Kegiatan ini pun melahirkan kesempatan kerja baru, yakni sebagai kurir yang juga diedukasi untuk mengantar barang dan menerima pembayaran, baik secara cash, gesek kartu, maupun tap dengan QR code.

“Dan ini sudah mendigitalkan pasar tradisional,” katanya menjelaskan.

Menurutnya, dari sekitar 14.182 Web Pasar di Indonesia, 2,5 juta pedagang berpotensi terlibat. Sunarso menyatakan 3.983 pasar dengan 30 ribu pedagang telah teredukasi soal Web Pasar.

“Itulah yang bisa jadi sasaran penyaluran kredit, memperlancar distribusi barang terutama barang konsumsi, makanan yang diproduksi di desa-desa dibawa ke kota, dijual lewat situ, dan target kita tahun ini ada 5.241 Web Pasar. Itu salah satu cara mempertahankan dan bahkan meng-create source of growth baru, lewat Web Pasar,” katanya.

Sementara pada ekosistem digital, BRI berkolaborasi dengan berbagai e-commerce, di mana pengguna dapat mengajukan kredit secara digital. Untuk ekosistem desa, Sunarso berkata perencanaan meliputi pengadaan klaster, pelatihan, penjaminan off taker, penerapan teknologi, sertifikasi produk, dan produk unggulan yang pasti.

“Kemudian kita bangun desa BRIlian namanya, itu kita ajari tentang literasi keuangan, mengaktifkan BUMDES sebagai penggerak ekonomi, mendorong peningkatan PAD, dan produk unggulan,” ungkap Sunarso.

Ia menambahkan, “Data dan fakta menunjukkan 97 persen tenaga kerja itu terserap di UMKM, maka mari kita sejahterakan rakyat itu dengan mengelola UMKM ini secara baik dan benar.”